Dengan sistem yang leluasa tersebut, pelajar Finlandia justru bisa berguru lebih baik dan jadi lebih pintar. |
Namun dengan sistem yang leluasa tersebut, mereka justru bisa berguru lebih baik dan jadi lebih pintar. Berikut kunci sukses sistem pendidikan Finlandia yang lansir dari Hipwee (11/1/16).
1. Anak-Anak Baru Boleh Sekolah Setelah Berusia 7 Tahun
Di Finlandia tidak ada kekhawatiran anak tertinggal dengan anak yang lainnya. Bahkan berdasarkan hukum, bawah umur gres boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun. Pertimbanganannya ialah kesiapan mental bawah umur untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan tanggapan sendiri.
Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian kiprah tidak diberikan sampai mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang Sekolah Menengan Atas pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran. Mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar.
2. Cara Belajar: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat
Untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapat rehat selama 15 menit. Mereka meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu gres yang diajarkan justru akan datang, jikalau mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru.
Pelajar jadi lebih produktif di jam-jam berguru alasannya mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan sanggup kembali bermain. Jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga mempunyai manfaat kesehatan. Mereka akan lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas.
3. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari
Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Pendeknya jam berguru justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk memilih sasaran atau kegiatan pembelajaran sendiri.
4. Tidak Ada Sistem Ranking di Sekolah
Finlandia tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada alhasil hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil alasannya dikala ini Finlandia ialah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.
5. Semua Sekolah Memiliki Kualitas yang Sama dan Gratis
Semua sekolah di Finlandia itu setara bagusnya dan sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua. Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan akomodasi pendukung proses pembelajaran menyerupai makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma.
6. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi
Kredibilitas dan mutu guru yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan penilaian pembelajaran eksklusif kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru ialah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
7. Gaji dan Pendidikan Guru Dijamin Pemerintah
Penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia ialah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru ialah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika Serikat. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah.
Finlandia memahami bahwa guru ialah orang yang paling besar lengan berkuasa dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Makara guru bisa memperlihatkan perhatian khusus untuk tiap anak, guru tidak cuma berdiri di depan kelas.
Advertisement