Pola pembelajaran ke depan, saya maunya lebih banyak aktivitas ketimbang duduk di terang mendengar ceramah guru. |
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga menyampaikan tumpuan pembelajaran yang lebih banyak dihabiskan di luar kelas, lanjutnya, untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Guru diminta mendampingi siswa dikala di luar kelas, memperlihatkan formula menarik supaya siswa makin terexplore kreativitasnya.
“Pola pembelajaran ke depan, saya maunya lebih banyak aktivitas ketimbang duduk di terang mendengar ceramah guru. Itu sebabnya yang jadi ukuran yaitu tatap muka di kelas. Namun, dengan berguru di sekolah delapan jam, otomatis tatap muka di kelas harus lebih sedikit,” kata Muhadjir yang kutip dari Indopos (30/10/16).
Baca juga: Guru Wajib Delapan Jam Ada di Sekolah
Dengan mendapat tumpuan berguru yang pas dan menarik, Mendikbud yakin, siswa akan lebih bahagia di sekolah. Waktu delapan jam pun dirasa kurang. Ini menjadi pekerjaan para guru bagaimana menciptakan suasana sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa. Ia menuturkan sekolah harus jadi rumah kedua siswa.
“Saya akui, banyak yang membenci dengan setiap kebijakan yang saya ambil. Bahkan banyak yang mencelanya tapi saya ambil positifnya. Sikap mereka itu lantaran tumpuan pendidikan yang salah, makanya sebagai Mendikbud saya ikut bertanggung jawab,” ungkap Mendikbud.
Advertisement